dilihat : 307x | Tgl Posting : 09 Juli 2023
Tanpa garam, tiap rasa masakan yang Anda buat tentu bakal berbeda. Keberadaan bumbu satu ini tidak bisa diabaikan begitu saja.
Namun, ada begitu banyak jenis garam dengan beragam karakter. Ada yang mudah dicampur makanan tanpa harus dipanaskan, ada yang sangat keras sehingga jika tidak cermat rasa asin masakan tidak merata.
Meski sama-sama asin, tiap jenis garam memiliki peruntukan berbeda-beda. Mulai dari garam meja hingga garam kosher, berikut perbedaan dan penggunaannya.
1. Garam meja (iodized salt)
Garam meja atau umum disebut garam beryodium paling sering ditemui di rumah tangga. Teksturnya sangat halus, jauh lebih halus daripada gula pasir. Mengutip Healthline, tekstur halus ini didapat dari proses penggilingan berat yang membuang sebagian besar kotoran dan mineral di dalamnya.
Garam meja hampir murni mengandung natrium klorida (sekitar 97 persen atau lebih tinggi). Di banyak negara, garam meja mengandung yodium tambahan.
Garam jenis ini juga kerap menjadi salah satu langkah kesehatan untuk mengatasi masalah kekurangan yodium. Kekurangan yodium dapat mengakibatkan hipotiroidisme (kekurangan hormon tiroid), disabilitas intelektual, dan masalah kesehatan lain.
2. Garam krosok (coarse salt)
Garam krosok memiliki butiran lebih besar dan kasar dibanding garam meja. Garam memiliki rasa asin jauh lebih kuat dan tidak mudah larut. Umumnya garam krosok digunakan untuk mengawetkan ikan, produksi ikan asin, juga campuran pakan ternak.